Cara Budidaya Tanaman Tomat dari Biji Sampai Panen

Puri Budidaya - Cara budidaya tanaman tomat tidak sulit. Anda bisa menanamnya di berbagai media, mulai dari lahan terbuka (kebun atau halaman rumah), di dalam pot atau polybag, hingga dengan sistem hidroponik dan vertikultur. Tanaman sayur ini sangat produktif, serbaguna di dapur, dan rasanya sangat lezat. 

Cara Budidaya Tanaman Tomat

Berikut adalah panduan lengkap budidaya tomat di rumah:

1. Pilih Varietas

Berdasarkan bentuk buahnya, varietas tomat dibedakan menjadi 4:

• Tomat granola (tomat buah): berbentuk bulat dengan pangkal mendatar
• Tomat gondol: bentuk buah lonjong dan biasa dijadikan bahan baku saus
• Tomat sayur: rasanya sedikit asam dan teksturnya keras 
• Tomat cherry: ukurannya kecil dengan rasa manis asam

Sedangkan berdasarkan tipe tumbuhnya, tomat digolongkan menjadi 2:

• Determinate (semak): biasanya ditanam dalam pot atau keranjang gantung. Jenis ini sangat cocok untuk budidaya komersial, karena panen bisa dilakukan secara serempak.
• Indeterminate (barisan): jenis ini dapat tumbuh tinggi dengan dukungan kayu penyangga. Jenis ini cocok untuk pemula yang ingin menanam di pekarangan rumah, karena pembuahannya tidak serempak sehingga masa panen lebih panjang.

2. Penyemaian Benih

Jika media semai adalah bedengan, buat barisan dengan kedalaman sekitar 1 cm dan jarak 5 cm antar baris. Untuk persemaian dalam polybag dan rak semai, benamkan benih tomat sedalam 1 cm. Setiap lubang cukup diisi dengan 1 biji. Lalu siram secukupnya. Untuk penyiraman selanjutnya, lakukan 2 kali sehari menggunakan teko siram berlubang kecil, agar tetesan air tidak merusak media persemaian.

3. Pemberian Pupuk dan Penyiangan Tunas

Untuk menunjang pertumbuhan tunas yang sehat, Anda bisa memberikan pupuk kompos atau pupuk cair organik setelah 14 hari. Untuk penyiangan, lakukan secara teratur kapanpun Anda melihat gulma. Sebaiknya lakukan penyiangan secara manual, tidak perlu menggunakan pestisida.

4. Transplantasi Bibit

Anda bisa melakukan transplantasi/pemindahan setelah bibit tomat berusia 30 hari, atau setidaknya sudah memiliki 5 lembar daun. Untuk media tanam, Anda bisa menggunakan polybag atau pot yang diisi dengan campuran tanah, kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1. Kemudian siram hingga tanahnya lembab. Untuk metode pemindahan, Anda bisa memilih salah satu dari dua cara berikut:

• Cabut tunas tomat dengan perlahan, jangan sampai akar dan batangnya rusak. Kemudian masukkan ke dalam lubang yang sudah Anda buat di dalam pot/polybag, dengan posisi tanaman adalah tegak lurus. Jadi, akarnya tidak boleh bengkok atau terlipat. Untuk kedalaman lubang bisa Anda sesuaikan dengan panjang akar.
• Atau, pindahkan tunas bersama dengan media yang ada di sekitarnya, dengan cara mencungkil media sedalam 10 cm. Anda bisa menggunakan sekop kecil atau tangan. Kemudian angkat dan masukkan ke dalam pot/polybag.

Tomat adalah tanaman subtropis, berarti Anda harus meletakkan potnya di bawah sinar matahari penuh. Untuk perawatan pasca transplantasi, caranya sama seperti saat tanaman masih menjadi benih, yaitu siram dan siangi secara teratur. Jika ada bagian tanaman yang kering, layu atau bahkan mati, segera potong/cabut, agar tidak menular ke tanaman lain.  

Anda bisa memberikan pupuk kompos setelah H+7 transplantasi, dengan takaran 1 sdm/pot, cukup 1 kali dalam sebulan. Saat masa berbuah, Anda bisa menggunakan pupuk buah atau pupuk organik cair.

5. Panen

Waktu panen tergantung pada varietasnya, tapi biasanya berkisar dari 60-80 hari. Tomat siap panen memiliki warna hijau ke kuning-kuningan, daun bagian tepi terlihat kering, dan batang tanaman menguning. Lakukan pemetikan setiap 2-3 hari sekali saat pagi hari

Belajar cara budidaya tanaman tomat akan menambah wawasan Anda sekaligus menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Tomat yang ditanam di kebun sendiri biasanya memiliki rasa yang lebih segar dan bergizi dari pada yang Anda beli di toko, karena tidak bersentuhan dengan pupuk kimia dan pestisida.

Share this post