Menanam Rosemary di Indonesia: Mungkinkah?

Apakah Anda ingin menanam berbagai tanaman herba di rumah Anda sendiri? Jika iya, maka rosemary harus ada dalam list tanaman yang perlu ditanam. Tanaman ini memiliki daun yang harum dan menawarkan berbagai manfaat. Selain untuk memasak dan mengusir nyamuk, teh rosemary juga dapat menyehatkan tubuh. Untuk memiliki tanaman ini, Anda harus tahu cara menanam rosemary.

Di Mana Rosemary Tumbuh?

Rosemary bukanlah tanaman asli Indonesia. Namun tanaman ini dapat dibudidayakan di Indonesia dengan baik jika ditanam pada lingkungan yang tepat. Anda harus memperhatikan hal-hal di bawah ini ketika menanamnya.

  • Rosemary perlu mendapat sinar matahari langsung selama 6 hingga 8 jam setiap hari.
  • Tanaman herba ini tumbuh dengan baik pada lingkungan bersuhuantara 21oC hingga 30oC. Jika Anda tinggal di dataran rendah yang cenderung panas, Anda dapat menanamnya di dalam rumah dekat jendela, teras, atau di area yang terlindung.
  • Rosemary suka hidup di tanah yang sedikit berpasir dengan drainase yang bagus serta cukup subur. Selain itu, tanaman ini dapat hidup di tanah yang sedikit asam maupun basa.

Cara Menanam Rosemary

Tanaman herba ini agak sulit dibudidayakan dengan biji. Biji rosemary memiliki tingkat pengecambahan yang rendah dan membutuhkan waktu lama untuk bisa dipanen. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya membeli bibit rosemary dari toko bibit dan menanamnya di pot berukuran sedang. Jika bibit ini sudah dewasa, Anda dapat membudidayakannya dengan cara stek.

1. Pembuatan Stek Batang

  • Persiapan

    Sebelum melakukan pemotongan, Anda sebaiknya menyiapkan media tanam dan pot kecil terlebih dahulu. Media ini berupa campuran tanah, pasir, dan sedikit lumut gambut.

  • Pemotongan batang

    Pilih batang yang masih muda dan potong 15 cm dengan pisau tajam dan bersih. Pastikan bahwa potongan ini 5 cm di bawah node. Kemudian, hilangkan daun yang ada pada bagian bawah. Setelah itu, celupkan bagian bawah batang pada serbuk hormon akar.

  • Pembibitan 

    Tanam stek batang rosemary ke dalam pot yang telah disiapkan. Siram potongan batang ini setiap hari, namun jangan sampai airnya tergenang.Letakkan pot tersebut pada area yang terlindung dan tidak terkena sinar matahari langsung.

    Selain itu, Anda perlu memasukkannya pada sebuah kantong plastik bening untuk menjaga kelembapan dan suhu tetap hangat. Jangan lupa untuk melubangi plastik agar batang tersebut tetap memperoleh udara segar.

2.    Penanaman

Setelah potongan batang tersebut berakar, Anda dapat memindahkannya pada pot yang lebih besar. Sebelum memindahkannya, Anda sebaiknya mengecek akar tanaman ini. Jika akarnya sudah panjang, Anda dapat memindahkannya.

Pot yang digunakan untuk menanam tanaman baru ini harus berukuran sedang dan memiliki lubang drainase. Isi pot tersebut dengan campuran tanah gembur, kompos, dan pastikan media ini sedikit basa dengan cara menambahkan kapur. Tanah basa dapat menghasilkan daun rosemary yang berbau lebih harum.

3.    Perawatan

Tanaman rosemary tidak perlu disiram terlalu sering. Selain itu, pemupukan juga tidak terlalu diperlukan. Meski demikian, Anda dapat memupuk tanaman ini setahun sekali dan menambahkan sedikit kapur pada tanah tempatnya tumbuh. Selain itu, tanaman rosemary perlu dirapikan jika sudah terlalu rimbun.

4. Panen

Tanaman rosemary dari hasil pembudidayaan vegetatif ini dapat dipanen jika sudah mengeluarkan bau harum. Saat tanaman masih cukup muda, Anda sebaiknya memanennya sedikit demi sedikit. Setelah tanaman cukup dewasa, Anda dapat memanennya kapan saja.

Rosemary sebenarnya adalah tanaman yang cukup mudah ditanam. Jika Anda mengikuti cara menanam rosemary di atas, pasti Anda akan berhasil dalam membudidayakan tanaman herba ini.

0 Response to "Menanam Rosemary di Indonesia: Mungkinkah?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel