Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula

Puri Budidaya - Salah satu jenis jamur yang banyak disukai oleh masyarakat adalah jamur tiram. Jenis jamur ini mengandung protein dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Oleh sebab itu, tak heran jika banyak orang penasaran dengan cara budidaya jamur tiram dan ingin mencobanya. Jika ingin mencobanya, sebaiknya Anda memulainya dengan cara budidaya untuk pemula.

Budidaya Jamur Tiram untuk Para Pemula

Pembudidayaan jamur ini sedikit terlalu menantang bagi pemula. Meski demikian, Anda pasti bisa mengatasi tantangan tersebut.

1. Membuat Kumbung

Kumbung adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan baglog dan menumbuhkan jamur. Bangunan ini biasanya terbuat dari papan atau bambu beratap genteng atau sirap dan berlantai tanah. Lantai tanah ini berguna untuk membuat ruangan tetap lembap.

Di dalam ruangan ini diletakkan rak-rak dari kayu atau bambu yang berguna untuk menaruh baglog. Rak tersebut biasanya memiliki lebar 0,5 m dan panjang hingga 3 m. Jarak antar ketinggian rak minimal adalah 40 cm. Sedangkan, jarak antar barisan rak adalah 0.75 m.

2. Menyiapkan baglog

Baglog terutama terbuat dari serbuk gergaji, bekatul, kapur, dan pupuk.Bahan-bahan tersebut dicampurlaluditambahkan air dan kemudian diaduk hingga rata. Lalu campuran ini masukkan ke dalam plastik transparan yang ukurannya 0,5x35x20 cm, namun tidak sampai penuh. Setelah itu, ujung plastik ini diberi cincin baglog lalu ditutup dengan kapas serta korandan kemudian diikat.

Sebelum bisa digunakan untuk menanam jamur, baglog harus didiamkan selama sekitar 10 hari atau sampai berwarna kecoklatan. Setelah itu, baglog disterilisasi dengan cara dikukus menggunakan drum pada suhu antara 90o C hingga 110o C selama 12 jam. 

3. Inokulasi

Setelah baglog steril, Anda perlu mendiamkannya selama 24 jam dengan cara menaruhnya di rak yang ada di dalam kumbung. Hal ini bertujuan agar baglog cukup dingin dan siap untuk proses inokulasi.

Siapkan botol bibit jamur dan sterilkan botol tersebut dengan alkohol dan api dari spiritus. Setelah itu, buka botol ini dan aduk bibit di dalamnya dengan pengaduk yang telah disterilkan. Lalu, buka baglog dan berikan 3 sendok makan bibit untuk tiap baglog. Setiap sebelum menyendok, panaskan sendok dengan api spiritus. Setelah diberi bibit, tutup baglog dengan kapas.

Apabila proses penyiapan baglog dan inokulasi tersebut terlalu rumit untuk Anda, maka Anda dapat membeli baglog yang sudah disterilkan dan diberi bibit. Sehingga, Anda hanya perlu melakukan proses selanjutnya, yaitu inkubasi.

4. Inkubasi

Baglog yang telah diberi bibit kemudian disimpan di dalam kumbung yang telah disterilisasi dengan cara disemprot alkohol 95%. Proses ini memerlukan waktuselama beberapa minggu hingga jamur tumbuh sempurna. 

Selama tahap ini, Anda perlu menjaga suhu ruang agar tetap berada pada kisaran 22o C hingga 28o C. Selain itu, Anda juga perlu menjaga kelembapan pada kisaran 60% hingga 70%. Untuk menjaga kelembapan, Anda dapat menyemprot kumbung dengan air. Jika baglog telah tertutup miselium jamur, Anda dapat membuka tutup baglog yang berupa cincin maupun kapas.

Agar jamur tiram Anda terhindar dari hama, Anda perlu membersihkan kumbung dan rak terlebih dahulu sebelum menggunakannya dalam proses inokulasi. Selain itu, Anda sebaiknya juga menyemprotkan formalin ke seluruh ruangan dan rak.

5. Panen

Dalam waktu sekitar 14 hari setelah tutup baglog dibuka, Anda akan melihat jamur tumbuh keluar serta siap dipanen. Saat memanennya, potong jamur pada bagian pangkal. Selama memanen, Anda harus menggunakan sarung tangan. Jika Anda merawat baglog dengan benar, anda dapat memanen jamur tiram 5 sampai 8 kali.

Budidaya jamur tiram yang paling baik bagi pemula adalah mengunakan baglog yang telah melalui proses sterilisasi dan inokulasi. Dengan menggunakan baglog ini, Anda tidak perlu menunggu lama dan membeli banyak peralatan untuk membudidayakan jamur.

0 Response to "Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel